Taken from http://www.okefood.com

 

INGIN mencicipi nasi goreng kambing dengan tekstur bumbu seperti kari? Coba saja datangi Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Di tempat ini, Anda akan menikmati nasi goreng kambing tanpa tersiksa bau daging kambing yang menyegat.

Hadi sebagai generasi penerus kedua usaha kaki lima Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih membagi kisahnya kepada okezone. Nasi goreng yang sudah dikenal sejak tahun 1958 ini didirikan Alm H Nein. Dengan menu andalannya nasi goreng kambing, setiap hari tempat ini penuh dengan pengunjung. 

"Awalnya, hanya coba-coba membuat bumbu racikan nasi goreng dipadukan dengan daging kambing. Jahe, kunyit, lengkuas, daun jeruk, serta biji pala merupakan sebagian bahan dari nasi goreng tersebut. Namun dengan bergulirnya waktu, nasi goreng jualan Alm H Nein ini semakin diminati banyak orang," kata Hadi membuka percakapan.

Setelah orangtuanya meninggal, Hadi meracik sendiri bumbu Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang diambil dari resep leluhur. Dengan kombinasi dan ukuran yang tepat, Hadi mengklaim resepnya tersebut tidak akan jatuh ke tangan orang lain.

"Koki di sini tidak bisa membocorkan bumbu, karena racikannya banyak memakai bahan. Orang yang suka mencoba-coba meracik menu sekali pun susah menebak campuran bumbu bahan nasi goreng kita," papar Hadi. 

Daging kambing dipilih sebagai menu andalan nasi goreng yang dimasak sebanyak empat kuali besar. Untuk itu, Hadi menuturkan alasannya mengapa ia memakai daging binatang khas perayaan hari besar agama Islam, Idul Adha itu.

"Kambing itu enak. Lebih enak, lebih manis, dan lebih gurih dari daging lainnya," ungkap Hadi. 

Cara memasak di tempat ini pun terbilang unik. Dalam satu adonan, sang koki memasak untuk satu kuali atau sama dengan 100 porsi. 

Meski identik dengan nasi goreng kambing, namun di tempat ini Anda tetap dapat menikmati menu lainnya, yaitu sate kambing, sup kambing, nasi goreng ayam, dan sate ayam.

"Nasi goreng ayam kami ciptakan sebagai alternatif menu bagi pengunjung yang tidak mengonsumsi daging kambing," ucap pria berkacamata ini.

Nasi goreng berwarna kuning kecokelatan yang ditaburi bawang goreng dan dilengkapi emping ini tidak hanya digandrungi warga pribumi. Namun, warga asing pun seperti Arab, Afrika, dan Turki juga senang berkunjung ke tempat ini. 

Nasi goreng pinggir jalan yang lokasinya dekat dengan Monas dan Jalan Sabang ini memang selalu penuh dengan pengunjung. Mengenai omzet yang diperoleh per hari, dengan tersenyum Hadi menjawabnya dengan perumpaan. 

"Kalau sedang ramai pengunjung, omzet bersih dalam sehari yaitu empat kuali. Tapi kalau kondisinya lagi biasa saja, hanya tiga kuali," ujarnya. 

Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih memang hidangan lezat yang menarik untuk dicicipi. Karena mulai dari rasa, keunggulan, dan bumbu berbeda dengan nasi goreng lainnya. Nasi goreng ini lebih banyak bermain rempah-rempah, sehingga menciptakan rasa kari yang sepintas mirip dengan nasi kebuli. 

Nah, jika Anda ingin menikmati nasi goreng khas Kebon Sirih ini, Anda dapat merogoh kocek Rp19.000 untuk nasi goreng ukuran biasa, Rp12.000 jika memesan setengah porsi, dan Rp31.000 untuk porsi jumbo. Buka setiap hari dari pukul 17.00-02.00 WIB, Anda dapat memilih waktu yang tepat untuk menyantap nasi goreng ini.

"Biasanya weekdays banyak orang kantoran yang datang, sedangkan weekend banyak keluarga," tandas Hadi mengakhiri pembicaraan(nsa)